BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Pendahuluan
Untuk membuat Pendekatan dan Metodologi
terlebih dahulu kita menenggok apa maksud dan tujuan serta ruang lingkup dari
pekerjaan ini supaya dalam membuat pola pendekatan dan metodologi lebih akurat,
berikut maksud, tujuan dan ruang lingkup pekerjaan.
2.
Maksud
Dan Tujuan
·
Maksud dan Tujuan
Maksud ;
Maksud kegiatan Pembuatan Data Jalan Dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah (Base Line) adalah untuk :
1.
Menyampaikan
informasi Dinas Bina Marga Provinsi jawa Tengah sesuai dengan tupoksi melalui
website sehingga dapat diakses secara cepat dan akurat, antara lain meliputi :
a. Nama, panjang dan lebar ruas jalan;
b. Jenis pekerasan jalan;
c. Kondisi jalan dan jembatan, jumlah jembatan;
d. Lalu Lintas Harian Rata-rata ( LHR );
e. Kondisi Ruang Milik Jalan;
f. Daerah – daerah rawan bencana;
g. Kegiatan-kegiatan yang ada pada jalan dan jembatan Provinsi di
Jawa Tengah Tahun 2013;
h. Pengumpulan data keBina Margaan.
2.
Mendapatkan
data yang benar terhadap kondisi jalan dan jembatan provinsi Jawa Tengah dan
mengupdate / memperbaharui data jalan dan jembatan yang baru sd. TA 2013;
3.
Menyempurnakan
program yang telah ada yaitu Website disbinmar, Program GIS;
4.
Program dan
website yang dihasilkan harus dapat diakses oleh pengguna internet dan
penyempurnaan atau masukan data dapat dilaksanakan oleh petugas-petugas yang
ada di Dinas Bina Marga Provinsi jawa Tengah dan di 9 ( Sembilan ) Balai
Pelaksanaan Teknis Bina Marga se-Jateng;
5.
Memberikan
pelatihan updating data dan aplikasi program kepada
pegawai dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yang ditunjuk sebanyak 25 ( Dua
Puluh Lima ) orang;
6.
Koneksitas
terhadap website pada instansi lain yang berhubungan dengan Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan ;
Tujuan
yang diharapkan adalah sebagai dasar untuk menyusun RPIJMD; Menentukan
perencanaan dan pelaksanaan program sesuai skala prioritas; Meningkatkan
kinerja perencanaan dan program pembangunan jalan dan jembatan.
·
Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang Lingkup pekerjaan
Pengumpulan Data Jalan dan Jembatan (Base
Line) Pada Kegiatan Pemutakhiran Data Jembatan dan Data Jembatan dan
Pengadaan Struktur Jalan, Provinsi Jawa Tengah adalah :
1.
Informasi
Dinas Bina Marga Provinsi jawa Tengah sesuai dengan tupoksi meliputi :
a)
Nama dan
nomor ruas jalan, panjang jalan (KM) dan lebar jalan (M) actual pada TA. 2013;
b)
Jenis
pekerasan jalan (rigid pavement, perkerasan aspal), khusus untuk perkerasan aspal
dilaksanakan test pit rata-rata 2 (dua) titik di setiap ruas;
c)
Kondisi
jalan secara visual (baik, sedang, rusak) dan kondisi kerataan perkerasan jalan
International Roughness Index (IRI);
d) Updating jembatan (sesuai dengan tata cara penilaian jembatan dengan
Bridge Management System). Data base jembatan telah tersedia di 9 (Sembilan)
BPT Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;
e)
Updating
gorong-gorong. Data base gorong-gorong telah tersedia di 9 (Sembilan) BPT Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;
f)
Updating
Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR), data telah tersedia di 9 (Sembilan) BPT
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;
g)
Ruang Milik
Jalan, meliputi data lebar Rumija;
h)
Updating
leger jalan;
i)
Pemetaan
daerah – daerah rawan bencana jalan dan jembatan;
j)
Kegiatan-kegiatan
yang ada pada jalan dan jembatan Provinsi di Jawa Tengah Tahun 2013;
k)
Pengumpulan
data keBina Margaan (lokasi Quary, lokasi AMP, lokasi Batching Plan, lokasi
kantor BPT dan pengamat jalan dan jembatan, struktur organisasi dan data
kepegawaian );
l)
Menyempurnakan
website yang telah ada (www.binamarga.jatengprov.go.id ), dengan dilengkapi
Program GIS;
m) Website yang dihasilkan harus dapat diakses oleh pengguna
internet. Updating data dapat dilaksanakan oleh petugas-petugas yang ditunjuk
di Dinas Bina Marga Provinsi jawa Tengah;
n)
Memberikan
pelatihan updating data dan aplikasi program kepada pegawai dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengah yang ditunjuk sebanyak 25 (Dua Puluh Lima) orang;
o)
Koneksitas
terhadap website pada instansi lain yang berhubungan dengan Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengah.
2.
Melakukan
dokumentasi dengan Camera Video yang meliputi Video dan foto situasi jalan yang
dimasukan pada peta dasar jaringan jalan provinsi di Jawa Tengah;
3.
Menyajikan
output layout antara lain :
a)
Peta-peta
tampilan jaringan jalan provinsi jawa tengah yang memuat informasi dasar ke
Bina margaan;
b)
Analisis
hubungan/korelasi antara Bump Integreter (BI) dengan nilai International
Roughness Index (IRI), dengan matrik perkawinan untuk menghasilkan nilai kondisi
jalan;
c)
Menganalisis
kondisi kerusakan Jalan, dengan penyajian data melalui grafik gitar dan grafik
International Roughness Index (IRI), sehingga menghasilkan volume kerusakan
jalan dalam kondisi baik, kondisi sedang, kondisi rusak ringan dan kondisi
rusak berat, berikut dengan prosentasenya;
d) Melakukan analisis RCI (Road Condition Index), sebagai index
kondisi kekasaran Jalan, sehingga menghasilkan kesimpulan kategori jalan mantap
dan tidak mantap;
Melakukan analisis Lalu
lintas, melalui Lalu lintas Harian Rata – rata (LHR )
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengakomodir ruang lingkup
Pekerjaan Pengumpulan Data dan jembatan (Base Line) Pada kegiatan pemuktakiran
Data jembatan dan Data Jembatan dan Pengadaan Struktur Jalan, berikut langkah
kerja dan metodologi yang digunakan dalam pekerjaan ini disampaikan sebagai
berikut.
1)
Kerangka Pikir
Kerangka
pikir Pekerjaan Pengumpulan Data dan jembatan (Base Line) Pada kegiatan pemuktakiran Data jembatan dan Data
Jembatan dan Pengadaan Struktur Jalan
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Pendekatan Komperehensif Pelaksanaan
Kegiatan
2)
Pengumpulan Data
Di dalam Pengumpulan Data Jalan dan Jembatan (Base
Line) Pada Kegiatan Pemutakhiran Data Jembatan dan Data Jembatan dan Pengadaan
Struktur Jalan, langkah-langkah yang dapat ditempuh secara umum sesuai bagan
alir di atas sebagai berikut :
A.1. PENGUMPULAN DATA.
a.1.1. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder ialah data dan
informasi yang dikumpulkan dari beberapa instansi baik berupa hasil pencatatan administratif maupun hasil studi
terdahulu.
a.1.2. Penetapan wilayah studi dan pembagian zona lalu lintas.
a.
Penetapan wilayah studi.
b.
Zona lalu lintas.
a.1.3. Pengumpulan Data Primer.
Data primer adalah data yang didapatkan langsung
dari pengamatan dan survei-survei lapangan dengan Melakukan
Melakukan pengukuran kekasaran permukaan
jalan Dan dokumentasi dengan Camera Video yang meliputi :
a.
Video situasi jalan
(beserta legenda dan nilai longitude latitude)
b.
Video kondisi jalan
c.
Peta dasar (dapat di
zoom in dan zoom out) dan dapat dipilih langsung melalui peta
d.
Peta tracer
(memperlihatkan track GPS per ruas jalan yang dipilih)
A.2. MEKANISME PENGUMPULAN DATA.
A.2.1. Survei Pendahuluan.
Sebelum pelaksanaan survei perlu dilakukan suatu
persiapan/perencanan survei yang matang. Suatu survei pendahuluan/peninjauan
lapangan akan dapat memberikan masukan-masukan berikut :
§
Waktu pelaksanaan survei.
§
Jumlah tenaga surveior yang diperlukan.
§
Membuat desain formulir yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
§
Menyusun daftar peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan.
§
Menentukan kebutuhan pengangkutan.
§
Mempersiapkan Briefing.
§
Mempersiapkan anggaran survei.
Untuk mempersiapkan kegiatan survei ini, konsultan
akan mempersiapkan tim untuk melakukan studi awal (pra studi) guna mengumpulkan
informasi – informasi kondisi di lapangan serta pengumpulan peta – peta dan
data – data sekunder lainnya yang dibutuhkan.
A.2.2. Survei Inventarisasi
Survei yang pertama kali dilakukan adalah survei
inventarisasi jaringan jalan dan jembatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk
mencari informasi mengenai karakteristik jalan dan jembatan. Survei ini dilaksanakan
baik dengan peninjauan langsung di lapangan maupun dengan meminta informasi
mengenai data – data yang sudah di Instansi Terkait.
A.2.3. Mekanisme pengumpulan data primer
Mekanisme pengumpulan data primer yang
dilakukan adalah Survei kondisi kekarasan permukaan jalan, survei perhitungan
lalu lintas, dan survei kondisi jalan.
A.2.4. Devinisi dan Alat – Alat Survei
a.
Definisi
dan Macamnya
PARVID
(Positioning Accurated Roughness with
Video) adalah peralatan-peralatan yang digunakan untuk mensurvei data
perkerasan jalan (roughness) beserta
video, yang terdiri dari :
1. Loger
Loger ini
digunakan untuk menyimpan berbagai data tanpa menggunakan laptop secara terus
menerus, kapasitas loger ini mencapai 1 GigaByte (GB), selanjutnya data yang
disimpan loger dipindahkan ke laptop melalui kabel USB to serial dan tersimpan
dalam bentuk Microsoft Excel (.xls). Output
yang disimpan Loger adalah :
·
NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities) meter yang menghasilkan nilai IRI (International Roughness Index)
Spesifikasi Nilai IRI :
> 12 : Rusak
Berat
8 – 12 :
Rusak Ringan
4 – 8 :
Sedang
0 – 4 : Baik
(Korelasi antara nilai IRI dan kondisi jalan bersifat
flexible, sesuai keinginan pemerintah terkait)
·
DRP (Data Reference Point), atau
disebut juga STR (Survey Titik Referensi) yang menyimpan Halda meter beserta
semua legenda-nya yang terdiri dari Patok KM, Gorong-gorong (culvert), Jembatan
(Bridge), Rel Kereta Api, Persimpangan , dll
·
Longitude dan Latitude dari GPS
Tracking
·
Gambar dibawah ini adalah contoh hasil
output dari loger
Dibawah
ini adalah gambar dari ke- empat output software
PARVID :
1.
Video situasi jalan (beserta legenda
dan nilai longitude latitude)
2.
Video kondisi jalan (beserta nilai
Halda meter dan Naasra meter, IRI, dan kondisi)
3.
Peta dasar (dapat di zoom in dan zoom out) dan dapat dipilih langsung melalui peta
4.
Peta tracer (memperlihatkan track GPS
per ruas jalan yang dipilih)
PARVID Environtment
Tampilan PARVID dengan grafik, grafik warna merah , Jingga, kuning, dan
hijau menginterpretasikan kondisi jalan pada spot-spot dan km tertentu, warna
merah berarti jalan berkondisi rusak
berat, Jingga berarti jalan berkondisi rusak
ringan, kuning berarti jalan berkondisi sedang, hijau berarti jalan berkondisi baik. Grafik pada program dilengkapi dengan slider seperti gambar
dibawah ini
Slider dapat digeser ke spot-spot tertentu pada grafik untuk melihat video
kondisi jalan.
Report PARVID
Report PARVID
yang dapat di print adalah :
-
Tabel Logger : Tabel logger dengan
kondisi, legenda, nilai IRI, dan data GPS yang telah dikonversi dari format DMS (Degree Minute Second)
menjadi format decimal
-
Grafik gitar
-
Grafik gitar versi excel
Tampilan
Fullscreen situasi :
Tampilan
Fullscreen kondisi :
Halaman Report
Peta tracer (hasil GPS tracking) :
2. GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
TRACKING
GPS
adalah Sistem navigasi satelit, GPS ini menggunakan satelit yang mengirimkan
sinyal gelombang mikro ke bumi, sinyal ini diterima oleh alat penerima di
permukaan, dan digunakan untuk menentukan kecepatan, posisi, arah dan waktu.
Huruf N pada Latitude menyatakan North (Utara), yaitu Lintang utara, garis
lintang utara adalah garis khayal yang melingkari bumi dari equator (garis
khatulistiwa) hingga ke bagian kutub
utara bumi. Huruf E pada Longitude menyatakan East (Timur), yaitu bujur timur,
garis bujur timur adalah garis khayal
yang berada di sebelah timur kota Greenwich.
3.
NAASRA METER DAN KABEL PEGAS
Batang
Naasra pemantau getaran kerusakan, setiap getaran sekecil apapun akan
ditangkap, dengan alat ini menggunakan Rotary pulsa 1000 satu putarannya yang akan dikalikan dengan
skala Naasra yang diinginkan, semakin besar skala Naasra yang digunakan, maka
semakin besar sensitifitas alat Naasra ini dalam mendeteksi getaran.
4. ROTARY HALDA DAN ROTARY NAASRA
Alat
penangkap sensor yang mana plat sensor tersebut sudah dirancang untuk 1000
pulsa (untuk Naasra) dan 50 pulsa (untuk Haldameter), sebagai alat penangkap
getaran menjadi elektromagnetik.
5. COUNTER
Alat
monitor pencatat Naasra meter yang bersifat display dengan 6 digit angka.
Kendali monitor pergerakan Naasra dan Halda meter. Nilai Skala kalibrasi Naasra
meter dan Haalda meter ini harus disesuaikan dengan skala kalibrasi loger pada
saat kalibrasi mobil dijalankan.
Alat
elektronik untuk mengubah Listrik DC (accu
mobil) menjadi AC dengan kapasitas volume 500 watt, alat ini juga berguna untuk
pemakaian listrik lainnya seperti HandyCam, charger HP atau Lap Top dll.
Laptop
digunakan untuk memproses data (Processing Data) yang disambungkan ke loger
melalui kabel USB to Serial menggunakan software (Perangkat lunak)
8. HANDY CAM DAN MONITOR
Handycam digunakan untuk menghasilkan 2 output video
Contoh
hasil capture video situasi :
·
Video kondisi aspal,
Contoh hasil capture video
kondisi aspal :
9. MONITOR
Monitor
pada sandaran kursi ini digunakan untuk melihat display handycam kondisi aspal
yang berada di belakang atap mobil, dan untuk memonitor kerja Record ON/OFF
handycam
10. SENSOR
Loger
PARVID telah dilengkapi dengan kabel sensor (gambar) yang akan dihubungkan
dengan kabel 2 remote handycam, yaitu remote handycam situasi (depan), dan
remote kondisi aspal.
Loger PARVID dengan kabel sensor tekan yang akan
dihubungkan dengan remote handycam
Pada
pelaksanaan survey, jika kabel loger telah dihubungkan ke kabel remote, maka
ketika dilakukan start survey di awal ruas (menekan angka 1 pada loger), remote akan otomatis mengirimkan sinyal ON
kepada handycam, sehingga semua alat
dapat bekerja secara bersamaan
10. PARVID LEGER (Positioning Accurated Roughness with Video
and Leger)
adalah peralatan-peralatan yang
digunakan untuk mensurvei data perkerasan
jalan (roughness) beserta video yang digabungkan dengan Leger jalan,
adapun
hasil-hasil dari penggunaan alat PARVID LEGER dapat dilihat seperti
di
bawah ini :
11. Parvid dengan Leger tanpa background Google Earth
12. Parvid dengan leger , disertai dengan background google earth
Penyisipan
Google Earth dalam hal ini berdasarkan titik koordinat GPS lintang
selatan dan
bujur timur (UTM WGS84 : misal 48M,691400E,9320700S) yang
dikonversi ke dalam versi derajat (-6.14280679117358, 106.729671857851)
13. Software Google dengan persebaran nilai koordinat GPS
13. Software Google dengan persebaran nilai koordinat GPS
Titik
GPS Koordinat X,Y pada google earth dapat diperoleh dengan
menggunakan fasilitas FLY TO , pada kotak search
menggunakan fasilitas FLY TO , pada kotak search
14. Tampilan panel bawah program PARVID
15. Panel bawah : Data Logger
16. Panel bawah Grafik IRI dan Summary Kondisi
17. Google Earth Details :
Skala
± 1 : 2500 , untuk print A3, hal ini dapat diukur pada ruler skala Google
Earth
pada pojok kiri bawah
Imagery
Date : Tanggal pada saat Bumi di capture oleh google earth.
18. Tampilan Leger Tanpa Google Earth
19. Peta Dasar dan Peta Tracker pada Window GIS (Global Information System)
Tampilan Full Parvid Leger Google Earth dengan
Grafik Gitar
Grafik gitar diwarnai berdasarkan kondisi :
Hijau : Baik, dengan nilai IRI antara 0 – 4
Kuning : Sedang, dengan nilai IRI antara 4 – 8
Jingga : Rusak Ringan, dengan nilai IRI antara 8 – 12
Merah : Rusak Berat, dengan nilai IRI diatas 12
Grafik Batang
diatas dibuat berdasarkan nilai IRI, semakin besar nilai IRI, maka grafiknya
pun akan semakin tinggi, (nilai IRI secara spesifikl tertulis dalam koordinat Y
grafik batang tersebut), dan warnanya juga dikelompokkan berdasarkan rentang
nilai IRI, sebagai berikut :
Hijau : Baik, dengan nilai IRI antara 0 – 4
Kuning : Sedang, dengan nilai IRI antara 4 – 8
Jingga : Rusak Ringan, dengan nilai IRI antara 8 – 12
Merah : Rusak Berat, dengan nilai IRI diatas 12
Penyajian
detail hasil survey Naasra secara lengkap dapat dilihat dalam tabel logger
diatas, yaitu berupa posisi km, nilai haalda, naasra yang dikonversi menjadi
IRI, legenda (jembatan, gorong-gorong, patok km, dll), kondisi (baik, sedang,
rusak ringan, rusak berat), latitude dan longitude, dan tanggal pengambilan
data survey
Referensi
Untuk Parvid
dapat dilihat pada :
-
balai3.worldpress.com/2011/06/11
-
Parvidnet.Blogspot.com
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Keluaran atau
output untuk kegiatan ini adalah meliputi :
a. Termasuk di dalamnya Halda meter, semua
legenda-nya yang terdiri dari
Website Bina Marga provinsi jawa tengah
yang sudah disempurnakan memuat informasi menu mengenai (lihat website pu.go.id
) :
1. Struktur
organisasi;
2. Tupoksi;
3. Data
umum jalan dan jembatan;
4. Kondisi
lalu lintas;
5. Kegiatan;
6. Peraturan-peraturan;
7. Berita
ke Bina Margaan.
b. Hasil
print out Titik Referensi (STR) atau DRP (Data Reference Point ), yang
didalamnya Halda meter, semua legenda-nya yang terdiri dari Patok KM,
Gorong-gorong (Culvert), Jembatan (Bridge), Rel Kereta Api, Persimpangan, dll,
dan GPS ( Latitude, Longitude );
c. Data
Kekasaran Permukaan Jalan ( NAASRA ) untuk Kondisi Jalan, diikuti oleh point
(a), diatas;
d. Print
out pengolahan data perhitungan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR )
e. Print
out Dokumentasi :Foto, Video Situasi, dan Video Perkerasan Jalan, yang diikuti
oleh detik demi detik Textual angka –angka kekasaran permukaan sehingga
bersamaan data diperoleh.
f. Output
yang disimpan Loger adalah :
• NAASRA
(National Associatioof Australian State Road Authorities) meter yang
menghasilkan nilai IRI (International Roughness Index), Kolerasi antara nilai
IRI dan Kondisi jalan bersifat flexible, sesuai dengan keinginan pemerintah
terkait.
• Longitude
dan Latitude dari GPS Tracking
g. Tampilan
Output berupa grafik, grafik warna hijau, kuning, jingga, dan merah,
menginterpretasikan kondisi jalan pada spot-spot dan km tertentu, warna merah
berarti jalan berkondisi rusak berat, jingga berarti jalan berkondisi rusak
ringan, kuning berarti jalan berkondisi sedang, hijau berarti jalan berkondisi
baik.
|